Tips Mengenali Penyebab Pria Selingkuh

Jumat, 23 Maret 2012

Masih ingat  ingat kah Anda dengan pasangan Nicole Kidman dan Tom Cruise, Richard Gere dan Cindy Crawford, serta Brat Pitt dan Jennifer Aniston?
Siapa sih yang tidak mengidolakan pasangan-pasangan ini. Si perempuan cantik dan si laki-laki ganteng. Tapi apa yang terjadi pada pernikahan mereka. Ketiga pasangan ini sama-sama bercerai karena suami mereka berselingkuh. Polling yang dilakukan terhadap lelaki berusia 25-35 tahun dari berbagai profesi mengungkapkan, ada perbedaan yang cukup krusial antara batasan selingkuh di mata mereka dengan Anda. Ada yang bilang kalau hanya kencan biasa, itu bukan selingkuh. “memangnya kalau teman tapi mesra, masuk dalam kategori selingkuh juga, ya?” Kata seorang responden. Yang lain mengatakan bahwa mereka baru boleh dicap selingkuh kalau sudah sampai berhubungan fisik, seperti one night stand, misalnya. “Kalau hanya tertarik, kemudian dilanjutkan dengan jalan bareng, masih dalam taraf wajar, bukan?” ucap seorang respoden yang lain. Jadi hampir sama dengan kasus para selebriti di atas, Sudah punya pacar cantik, tapi pria masih selingkuh juga dengan perempuan lain. Lalu, apa yang menyebabkan pria-pria tersebut selingkuh? Berikut ini alasan para pria mengapa mereka berselingkuh:
1.Standar Berubah. Di awal pacaran, memang faktor ketertarikan fisiklah yang biasanya dominan. Seiring dengan berkembangnya hubngan hingga mencapai suatu komitmen, standar ini kemudian bergeser. Faktor fisik menjadi urutan ke sekian. Cantik atau tidaknya Anda bukan lagi masalah penting. Ada kebutuhan lain yang kini menjadi proiritasnya, yang dalam padangan pria tidak bisa dipenuhi pasangannya.
2. Butuh Tantangan. Beberapa lelaki menganggap perselingkuhan seperti menghadapi sebuah tantangan. Butuh nyali besar dan kepintara mengatur strategi untuk bisa bermain api dan tidak diketahui pasangannya. Selain itu, mereka juga tidak bisa melupakan asyikya memburu dan menaklukan lawan jenisnya.
3. Rehat dan Komitmen. Saat hubungan sudah beranjak serius, berarti ada komitmen yang harus dipegang. Keadaan ini kerap kali membuat ereka merasa terikat dan terbebani. BUkannya tidak bertanggung jawab, tapi berhubungan dengan perempuan lain tanpa ada komitmen, membuat dia lebih rileks dan melupakan sejenak kerumitan hubungan dengan pasangannya.
4. Ego. Laki-laki memiliki ego yang lebih besar daripada perempuan. Apa yang membuat kepercayaan diri mereka terangkat? Ternyata bagi sebagian basar lelaki, ada perempuan selain pasangan, yang tertarik kepadanya, sangat mendongkrak rasa percaya dirinya.
5. Bosan Ah! Dengan alasan jenus pada pasangan, mereka berselingkuh. Hubungan yang monoton dan persoalan yang itu-itu saja setiap hari, bisa membuat cinta jadi luntur. Bersama perempuan lain, mereka seperti menemukan kesegaran baru.
6. Just For Fun. Jika perempuan lebih banyak dikuasai oleh otak kanan, yang merupakan sumber dari perasaan, maka pria lebih dikuasi otak kiri, atau logika. Mereka jarang dikuasi emosi. Sehingga di mata mereka, perselingkuhan tidak memerlukan keterlibatan emosi tinggi. Do it for fun, tidak melibatkan hati.
7. Tak Tahan Godaan. Godaan yang datang terus menerus dijadikan alasan mereka untuk berselingkuh. “Habis bagaimana dong, siapa sih yang ga tahan digoda perempuan cantik dan seksi? Sekuat-kuatnya pertahanan, setiap hari digempur, lama-lama runtuh juga, “ dalih Rio, 27, marketing staff sebuah bank.
8. Koleksi dan Seleksi. Sebagian lelaki mengakui, selama janur kuning belum melengkung mereka menganggap wajar jika mereka berkencan dengan perempuan lain. “Lebih baik selingkuh sebelum menikah daraipada setelah menikah. Walau sudah serius, bukan berarti dia adalah jodoh saya. Daripada salah pilih, lebih baik lihat-lihat yang lain dulu,” kata Sofyan, 30, Web Desainer.
9. Rebaund. Alasan klasik ini masih sering digunakan para lelaki untuk melegalisasi perselingkuhan mereka. Mereka berselingkuh karena pasangannya lebih dahulu berselingkuh. Ego mereka terusik, maka perselingkuhan pun dibalas dengan perselingkuhan lagi.
10. Tidak Puas. Tidak seperti perempuan yang bisa dengan segenap hati mempertahankan hubungan, mereka mudah pindah ke lain hati jika tidak puas terhadap pasangannya, baik dalam soal fisik maupun emosi. Lebih dari satu saja kebutuhan mereka tidak terpenuhi, maka dia dengan gampangnya menerima perempuan lain untuk memenuhi kebutuhannya itu.
11. Gap Komunikasi. Komunikasi yang sering tidak nyambung antara dirinya dengan pasangan, lama kelamaan bisa bikin dia bepaling pada perempuan lain. Ketika dia dengan semangat membicarakan topic yang menurut dia menarik, pasangan hanya menanggapinya dengan setengah hati. Entah karena memang tidak mengerti atau tidak tertarik. Ini dijadikan alasan untuk berpaling pada perempuan lain yang lebih bisa diajak ngomong.
12. Terlalu Posesif. Kemanapun mereka pergi, harus lapor pada pasangannya. Apapun yang mereka kerjakan, harus atas seizing pasangan, meski hanya hang-out bareng teman-teman kantornya. Jika Anda merasa bête dengan laki-laki posesif, maka demikian juga sebaliknya.
13. Pasangan Susah Gaul. Diajak ke pesta perkawinan teman kantornya, Anda ogah, ngumpul bareng teman-teman clubnya, Anda langsung menjawab “males ah, lain kali aja deh!” Padahal mereka senang memamerkan pasangannya, perempuan cantik yang berhasil ia taklukkan. Apalagi jika teman-temannya memuji pasangannya. Dia akan merasa bangga
14. Pasangan Terlalu Manja. Harus mengantar ke salon atau mal, jemput di kantor, sering ngeluh kepanasan, merupakan kemanja-manjaan perempuan yang kalau terlalu sering didengar mereka, bisa menjadi alasan bagi dia untuk kabur ke perempuan lain yang lebih mandiri. “Sudah tidak jamannya, perempuan terlalu manja. Memang, lelaki senang kala dibutuhkan, tapi kalau keterlaluan, justru menyusahkan, “ kata Aditya, 30, Auditor.
15. Minder Dengan Pasangan. Mempunyai pasangan yang lebih sukses dari dirinya, kadangkala menjad boomerang. Di satu sisi dia ingin perempuannya mandiri, tapi di lain sisi egonya sebagai lelaki menginginkan dia yang harus lebih sukses, sehingga memiliki kekuasan terhadap pasangannya. Dia pun mulai melirik perempuan lain.
16. Terlalu Mengatur. “Tidak ada yang lebih membuat saya merasa gerah daripada menghadapi pasangan yang hobi mengatur, bahkan sampai urusan pilihan kaos kaki yang harus saya pakai!” keluh Deni, 30, Staf TI.
17. Dasarnya Tidak Setia. Perempuan bagi mereka hanya untuk senang-senang. Dia menebarkan rayuan maut pada setiap perempuan. Dia tidak pernah setia, karena baginya kesetiaan adalah barang langka. Sebagian dari mereka mengaku sebagai laki-laki SETIA, dengan kepanjangan SElingkuh TIada Akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews